KERIS SEPUH

Tips Membedakan Pusaka Sepuh dengan Keris Baru. 

Ada beberapa acuan dalam meneliti sebuah keris Sepuh (Tua), diantaranya adalah : 

1. SLOROK BAJA, meneliti ada tidaknya slorok baja, untuk keris tangguh setelah majapahit slorok baja kelihatan cukup jelas slorok ini bisa berwarna unggu, hijau atau abu-abu berada diseluruh tepi bilah dan slorok ini sebagai tajamnya besi. Untuk keris baru yang berkualitas dan dibuat dengan tehnik tempa yang baik akan keluar slorok baja ini. Agar lebih jelas bisa diwarangi dahulu.

2. SEPUHAN, meneliti ada tidaknya sepuhan pada bilah keris, keris-keris tua biasanya terdapat sepuhan untuk menguatkan bilah keris tersebut. pada sebuah keris yang dilakukan penyepuhan akan terlihat sekali perbedaan warna pada area bilah yg dilakukan penyepuhan dan yang tidak dilakukan penyepuhan dan biasanya sepuh ini dilakukan pada bagian bilah mulai dari ujung bilah dengan panjang 1/4, 1/2. atau sepanjang ¾ bilah , jarang sekali ada keris yang disepuh seluruhnya. 

3. LAPISAN BESI, BAJA DAN PAMOR , meneliti ada tidaknya lapisan baja, besi dan pamor, keris sepuh atau tua pasti dibuat dengan tehnik tempa yang benar masing-masing unsur (besi, baja dan Pamor) dibuat berlapis-lapis. Jadi sebuah keris tua besi harus berlapis, pamor harus berlapis dan baja juga harus berlapis. 

4. GRADASI WARNA, dari ketiga acuan diatas akan dapat diperoleh adanya gradasi warna kemudian bandingkan keris yg asli dari jamannya dengan keris yg dicurigai baru. Jika memiliki sebuah keris tua / sepuh dan benar-benar asli tua bisa membandingkan bilah dan gradasi warna pada keris tersebut namun dengan catatan kedua keris di warangi dengan kualitas yang sama sebab ada jenis warangan tua, muda, dan setengah setengah tua, hal ini juga akan berpengaruh sekali pada gradasi warna yang terjadi pada bilah keris. Perhatikan Model ganja, gandik, blumbangan dan ricikan yang lain apa sesuai atau apa ada yang tidak sesuai. Perlu diingat Para pembuat keris aspal (keris baru yang dituakan) juga pandai, mereka membuat keris yang benar-benar mirip dengan aslinya, detail sekecil apapun akan mereka buat untuk menyamai keris yang Tua dan asli. 

5. TAYUH, Jika keempat cara diatas masih ragu perlu dilakukan cara yang telah diwariskan leluhur kita yaitu dengan cara ditayuh. cara ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, ada yang mengukur energi keris tersebut pada saat dipegang, ada yang perlu dengan meletakkan keris tersebut dibawah bantal pada saat tidur.Semoga Bermanfaat...Salam budaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar